LAWATANEWS-Adu domba merupakan salah satu warisan abadi dari penja jah kolonialis belanda, terkadang sifat buruk itu masih menjadi senjata bagi sebagian masyarakat indonesia untuk bisa mencapai keinginan tertentu.
Demikian gambaran isi dari pementasan teatrikal OSIS SMAKN 3 Kota Bima, yang di helat di lapangan Upacara sekolah setempat, Sabtu 30/10.
Ketua Osis SMAKN 3 Kota Bima, M. Rizki Akbar, Kepada Media ini Mengaku, bahwa pementasan teatrikal dalam memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-93 ini, adalah upaya memepersatukan seluruh Elemen anak bangsa Lebih khusus warga yang ada di lingkungan Sekolah ,Mewujudkan indonesia Maju dan SMKN 3 Kota Bima yang lebih Baik.
“Dua hari kami memeprsiapkan pementasan yang bertema, kami sadar pentingnya persatuan, kami takut munculnya perpecahan, dan kami mengenang jasa para pahlawan”
“Kami berharap dengan pementasan ini akan memberikan kesadaran kepada teman-teman bagai mana awal kedatangan penjajah” ungkapnya.
Kepala SMKN 3 Kota Bima melalui Wakasek Humasnya, Saiful Akbar S.T, mengaku, sebelumnya tidak tau menahu tentang siswanya yang akan memperingati hari Sumpah Pemuda.
“baru tadi malam saya di konfirmasi sama anak-anak Osis, bahwa mereka akan memperingati hari sumpah pemuda setelah selesai senam gatra dan sabtu budaya. Jadi kegiatan tadi murni inisiatif dan kesadaran mereka sendiri, bahkan teks dan narasi yang dibacakanpun merupakan karya siswa sendiri tampa ada campur tangan guru maupun pembina”
Lebih jauh dia mengaku bangga atas kesadaran siswanya tentang jasa para pahlawan, tentang bagaimana bahayanya perpecahan. (LAWATA1)
